Kamis, 25 Oktober 2007

Testimoni: "Bentuk Perut dan Payudaraku Kembali Ideal"

Sering capek dan pusing kerap dialami Siti Mulyanah (33 tahun). Gangguan ini dimulai setelah ia melahirkan anak pertama di tahun 2002.

Setelah mempunyai anak, Siti merasa berat badan dan bentuk payudaranya tidaklah ideal. Belum lagi gangguan susah buang besar dan bercak putih di sekitar wajah. Beruntung, setelah mencoba akupuntur kecantikan yang ditawarkan Lilis Christine Lesmana, segala keluhan berakhir sudah.

Secara khusus, sebenarnya saya tak mempunyai gangguan kesehatan berat. Namun, di tahun 2002, setelah melahirkan anak pertama, saya merasa berat badan makin bertambah.

Awalnya sih saya tak menggubris bertambahnya berat badan karena saat itu masih menyusui. Lagi pula dokter menganjurkan saya untuk rakus pada makanan. Karena itu, bermacam-macam makanan saya tetap bisa saya nikmati. Segala jenis sayur dan buah pun habis saya lahap. Belum lagi tambahan susu bubuk setiap harinya. Akibatnya, timbangan badan waktu itu mencapai 68 kg, padahal tinggi cuma 155 cm.

Lambat laun, saya mengalami gangguan dalam beraktivitas. Saya jadi sering capek dan mudah pusing. Pikir saya, barangkali gangguan ini akibat kurang istirahat karena terus terjaga di malam hari.

Alhasil, setiap kali pulang kantor, saya kerap melakukan pijat badan di dekat rumah. Belum lagi keluhan capek dan pusing sirna, saya juga susah buang air besar dan pipi semakin bulat. Saking bulatnya pipi, ketika difoto, wajah saya tampak seperti bola.

Semula Pilih Pijat

  • Beberapa pengobatan alternatif coba saya pelajari, tetapi belum satu pun saya datangi. Termasuk pengobatan yang dilakukan Lilis, berupa metode akupuntur kecantikan.

Saya sebenarnya sudah setahun lalu kenal Lilis. Namun, saya mempunyai keraguan pada pengobatan akupuntur. Saya sempat berpikir bahwa jarum yang digunakan tidak diganti-ganti dari satu orang ke orang lainnya. Pikiran demikian membuat saya takut tertular penyakit AIDS.

Akhirnya, sekitar bulan November tahun lalu, atas saran teman di kantor, saya coba mendatangi tempat praktik Lilis yang letaknya berseberangan dengan tempat saya bekerja. Setelah merasa mantap dan saking ingin menurunkan berat badan, pagi hari, sebelum tempat praktik Lilis dibuka, saya sudah menungguinya.

Setelah masuk tempat praktiknya, bukannya terapi akupuntur, saya malah memilih pijat refleksi. Namun, sambil dipijat, saya juga menanyakan tentang terapi dengan jarum akupuntur itu. Setelah mendapat informasi cukup, keesokan harinya saya datang lagi ke tempat praktiknya.

Awal terapi, saya hanya ingin berat badan ini turun. Waktu itu daerah yang ditusuk dengan jarum adalah di daerah kaki dan telinga. Pengerjaannya sendiri selama 20 menit.

Hingga 12 kali pertemuan berselang seminggu 2 kali, saya terus diterapi olehnya. Hebatnya,pada pertemuan kelima, saya sudah merasakan perbedaan pada bentuk tubuh.

Buang Air pun Lancar

  • Selesai terapi berat badan, saya menjalani terapi mengencangkan payudara. Terapi payudara pun harus saya lakoni sebanyak 12 kali pertemuan.

Lagi-lagi kesenangan saya rasakan. Pada pertemuan ketujuh pada terapi ini, payudara sudah terbentuk seperti yang saya inginkan. Kini, untuk terapi payudara, saya tinggal menyisakan sekali pertemuan lagi.

Secara khusus saya memang hanya menjalani terapi penurunan berat badan dan mengencangkan payudara. Namun, secara otomatis saya mendapat terapi untuk mengobati keluhan susah buang air besar.

Selain terapi dengan jarum akupuntur, saya juga mengonsumsi ramuan herbal. Ramuan itu berbentuk teh dan obat Cina yang sudah diracik dalam bentuk kapsul.

Hingga kini segala keluhan capek dan pusing-pusing tak lagi saya rasakan. Bercak putih di wajah kini juga sudah mulai kelihatan samar dengan warna kulit. Senangnya lagi, saya sudah bisa buang air besar dengan lancar. @ Hendra Priantono

Klinik Vikrist
Gedung 16 Departemen Keuangan
Jl. Dr. Wahidin Raya No. 2 Lt. Dasar, Jakarta Pusat
Hp. 0811163631
Telp. 3449230 ext. 1022

sumber:

http://www.kompas.com/kesehatan/news/0407/11/095032.htm

1 komentar:

sarah barkah mengatakan...

biaya yang dikenakan mahal tidak?